Dalam beberapa dekade terakhir,
perdebatan mengenai perbatasan wilayah Negara semakin banyak diperbincangkan.
Para sejarawan khususnya terus menerus mencoba memaknai arti perbatasan wilayah
dalam sejarah sebagai bahan refleksi terhadap polemik perbatasan dan
pengungsian yang terjadi akhir-akhir ini.
perdebatan mengenai perbatasan wilayah Negara semakin banyak diperbincangkan.
Para sejarawan khususnya terus menerus mencoba memaknai arti perbatasan wilayah
dalam sejarah sebagai bahan refleksi terhadap polemik perbatasan dan
pengungsian yang terjadi akhir-akhir ini.
Sebuah pendapatan berdasarkan
jejak rekam Turki Usmani dan Itali berjudul Voluntary or Involuntary: Women who
crossed the Ottoman Borders in the Early Modern Period (Sukarela atau Tidak: Perempuan
yang menyebrangi perbatasan Turki Usmani dalam periode Awal Modern), dipaparkan selama satu jam dengan penuh antusias oleh ahli
sejarah Turki dan Itali kawakan, Soraiya Faroqhi pada hari ini 4 Maret 2019. Ini kajian sejarah demi memaknai kembali perbatasan wilayah dengan
mengambil realita perempuan-perempuan Hungaria dan Itali yang menyebrangi perbatasan Turki Usmani pada
abad ke 16 dan 17.
jejak rekam Turki Usmani dan Itali berjudul Voluntary or Involuntary: Women who
crossed the Ottoman Borders in the Early Modern Period (Sukarela atau Tidak: Perempuan
yang menyebrangi perbatasan Turki Usmani dalam periode Awal Modern), dipaparkan selama satu jam dengan penuh antusias oleh ahli
sejarah Turki dan Itali kawakan, Soraiya Faroqhi pada hari ini 4 Maret 2019. Ini kajian sejarah demi memaknai kembali perbatasan wilayah dengan
mengambil realita perempuan-perempuan Hungaria dan Itali yang menyebrangi perbatasan Turki Usmani pada
abad ke 16 dan 17.
Dalam menit menit awal ia
megingatkan bahwa perbatasan wilayah dulunya tidak seperti saat ini. Kriteria
ID, passport, atau prosedur-prosedur imigrasi tidak dikenal saat itu.
Sebaliknya, perbatasan wilayah adalah bangunan benteng, diciptakan untuk
menekankan keamanan dan kewenangan teritori.
megingatkan bahwa perbatasan wilayah dulunya tidak seperti saat ini. Kriteria
ID, passport, atau prosedur-prosedur imigrasi tidak dikenal saat itu.
Sebaliknya, perbatasan wilayah adalah bangunan benteng, diciptakan untuk
menekankan keamanan dan kewenangan teritori.
Dalam Kajian ini dan berdasarkan
dari data data yang dikumpulkan, Faroqhi menyimpulkan bahwa ‘border’ dalam kerajaan
Turki Usmani memberikan jembatan untuk 1). Perlindungan bagi perempuan yang terjerat pernikahan dengan suami abusif. 2).
Perlindungan bagi perempuan yang rentan eksekusi karena intrik istana. 3). Perlindungan
hak kebendaharaan. 4). Perlindungan terhadap hak individual; Kebebasan memilih
agama.
dari data data yang dikumpulkan, Faroqhi menyimpulkan bahwa ‘border’ dalam kerajaan
Turki Usmani memberikan jembatan untuk 1). Perlindungan bagi perempuan yang terjerat pernikahan dengan suami abusif. 2).
Perlindungan bagi perempuan yang rentan eksekusi karena intrik istana. 3). Perlindungan
hak kebendaharaan. 4). Perlindungan terhadap hak individual; Kebebasan memilih
agama.
Kesimpulan diatas ditarik dari
kajian terhadap 4 perempuan yang hidup diwilayah Turki Usmani dan Itali pada
abad ke-16 dan ke 17. Gambaran singkat
mengenai perempuan prempuan menarik ini saya uraikan secara singkat dibawah ini.
kajian terhadap 4 perempuan yang hidup diwilayah Turki Usmani dan Itali pada
abad ke-16 dan ke 17. Gambaran singkat
mengenai perempuan prempuan menarik ini saya uraikan secara singkat dibawah ini.
1.      Seorang
Ratu dan anaknya
Ratu dan anaknya
Perebutan
kekuasan terjadi antara seorang bangsawan Hungaria dan bayi keturunan John
Zaponya. John Zaponya (w.1540) diangkat menjadi Kaisar setelah Hungaria jatuh
ke pangkuan Sultan Suleyman yang menguasai Turki Usmani. Saat mati ia
meninggalkan keturunan lelaki yang masih bayi dari istrinya ratu Izabella
(1519-59). Seorang bangasawan Hungaria hendak merebut kekuasaan dengan mencoba
membunuh ibu dan bayi. Izabella kemudian menyelamatkan diri dengan menerobos
batas wilayah Turki Usmani yang berpendudukan mayoritas Muslim dan meminta
perlindungan dari Sultan.
kekuasan terjadi antara seorang bangsawan Hungaria dan bayi keturunan John
Zaponya. John Zaponya (w.1540) diangkat menjadi Kaisar setelah Hungaria jatuh
ke pangkuan Sultan Suleyman yang menguasai Turki Usmani. Saat mati ia
meninggalkan keturunan lelaki yang masih bayi dari istrinya ratu Izabella
(1519-59). Seorang bangasawan Hungaria hendak merebut kekuasaan dengan mencoba
membunuh ibu dan bayi. Izabella kemudian menyelamatkan diri dengan menerobos
batas wilayah Turki Usmani yang berpendudukan mayoritas Muslim dan meminta
perlindungan dari Sultan.
Disamping sultan (duduk) Izabella bersama bayinya
2.       Perempuan dan suami abusifnya
Beatrice adalah
perempuan kelahiran Itali yang menerjang wilayah Turki Usmani demi lari dari
suami abusifnya. Beatrice yang punya talian keluarga dengan Gazanfer Aga (w.
1603), seorang figure terkemuka dalam badan peradilan Murad III (t. 1574-95)
dan Mehmed IV (t.1595-1603) kemudian memeluk Islam dan dikenal dengan nama
Fatma Hatun. Gazanfer Aga merupaka seorang Kasim yang tidak mampu memiliki
keluarga. Kedatangan Fatma Hatun merupakan jalan yang baik untuk meneruskan
roda rumah tangganya, terutama ketika Fatma Hatun kemudian menikah dengan
seorang bangsawan yang dingkat menjadi kepala tentara Janissaries. Abangnya,
Gazanfer Aga dibunuh oleh pembunuh yang kemudian juga menewaskan suaminya.
Meskipun begitu, dengan menemukan korespondensi Fatma Hatun dengan keluarganya
yang masih ada di Venis, Soraiya Faroqhi berkeyakina bahwa ia dalam beberapa
aspek hidup dengan baik di Istanbul hingga tahun wafatnya 1613.
perempuan kelahiran Itali yang menerjang wilayah Turki Usmani demi lari dari
suami abusifnya. Beatrice yang punya talian keluarga dengan Gazanfer Aga (w.
1603), seorang figure terkemuka dalam badan peradilan Murad III (t. 1574-95)
dan Mehmed IV (t.1595-1603) kemudian memeluk Islam dan dikenal dengan nama
Fatma Hatun. Gazanfer Aga merupaka seorang Kasim yang tidak mampu memiliki
keluarga. Kedatangan Fatma Hatun merupakan jalan yang baik untuk meneruskan
roda rumah tangganya, terutama ketika Fatma Hatun kemudian menikah dengan
seorang bangsawan yang dingkat menjadi kepala tentara Janissaries. Abangnya,
Gazanfer Aga dibunuh oleh pembunuh yang kemudian juga menewaskan suaminya.
Meskipun begitu, dengan menemukan korespondensi Fatma Hatun dengan keluarganya
yang masih ada di Venis, Soraiya Faroqhi berkeyakina bahwa ia dalam beberapa
aspek hidup dengan baik di Istanbul hingga tahun wafatnya 1613.
3.      Perempuan
dan kebendaharaan keluarga
dan kebendaharaan keluarga
Adalah seorang
perempuan Yahudi, Dona Gracia (w. 1569) yang berasal dari keluarga terpandang
melarikan diri dari serangan Spanyol dan Portugis, awalnya menuju Antwerp
kemudian Venis, Ferrera hingga akhirnya ke Istanbul, dimana menantu lelakinya,
Josef Nazi menjabat sebagai ahli keuangan berpengaruh dibawah Sultan Selim II
(1566-74). Mengenai perempuan ini, Soraiya menemukan terdapat banyak sekali
cerita cerita yang menyulitkan bagi sejarawa nuntuk memisahkan antara fakta dan
fiksi. Portrait-portraitnya pun yang saat ini beredaran di internet, ia
berprasangka merupakan upaya ‘rekreasi’ (pemalsuan)dari portrait portrait yang
sebenarnya. Namun hal yang pasti adalah Dona Gracia punya pengaruh tertentu
melihat jejak pemindahan harta kekayaan keluarganya ke Istanbul yang menjadi
bagian dari kebesaran kuasa Sultan Selim II hingga ia menobatkan menantu Gracia
sebagai ‘the Duke of Naxos’.
perempuan Yahudi, Dona Gracia (w. 1569) yang berasal dari keluarga terpandang
melarikan diri dari serangan Spanyol dan Portugis, awalnya menuju Antwerp
kemudian Venis, Ferrera hingga akhirnya ke Istanbul, dimana menantu lelakinya,
Josef Nazi menjabat sebagai ahli keuangan berpengaruh dibawah Sultan Selim II
(1566-74). Mengenai perempuan ini, Soraiya menemukan terdapat banyak sekali
cerita cerita yang menyulitkan bagi sejarawa nuntuk memisahkan antara fakta dan
fiksi. Portrait-portraitnya pun yang saat ini beredaran di internet, ia
berprasangka merupakan upaya ‘rekreasi’ (pemalsuan)dari portrait portrait yang
sebenarnya. Namun hal yang pasti adalah Dona Gracia punya pengaruh tertentu
melihat jejak pemindahan harta kekayaan keluarganya ke Istanbul yang menjadi
bagian dari kebesaran kuasa Sultan Selim II hingga ia menobatkan menantu Gracia
sebagai ‘the Duke of Naxos’.
4.      Perempuan
dan Kebebasan memilih agama
dan Kebebasan memilih agama
Adaah terkait
perjalanan hidup seorang perempuan dari keluarga Satorovic yang berayahkan
muslim , Ahmed Aga, seorang komandan pasukan di Clissa, benteng pertahanan
Turki Usmani, dann beribukan Kristian. Perempuan muda yang awalnya bernama
Mihale (Nihale?) ini keluar dari batasan wilayah Turki Usmani menuju Venice
tahun 1620 demi memproklamirkan perpindahan dirinya dari Muslim ke Kristian. Tidak
diketahui alasan dibelakang hal ini namun diperkirakan ini disebabkan oleh
persoalan perjodohan dalam pernikahan. Â Catterina,
nama baptisnya, kemudian menikah di Venis dan menariknya, anak-anaknya diperbolehkan
mewarisi kekayaan dari kakeknya meskipun dalam situasi normal, perbedaan agama
patutnya mencegah terjadinya hal seperti ini.
perjalanan hidup seorang perempuan dari keluarga Satorovic yang berayahkan
muslim , Ahmed Aga, seorang komandan pasukan di Clissa, benteng pertahanan
Turki Usmani, dann beribukan Kristian. Perempuan muda yang awalnya bernama
Mihale (Nihale?) ini keluar dari batasan wilayah Turki Usmani menuju Venice
tahun 1620 demi memproklamirkan perpindahan dirinya dari Muslim ke Kristian. Tidak
diketahui alasan dibelakang hal ini namun diperkirakan ini disebabkan oleh
persoalan perjodohan dalam pernikahan. Â Catterina,
nama baptisnya, kemudian menikah di Venis dan menariknya, anak-anaknya diperbolehkan
mewarisi kekayaan dari kakeknya meskipun dalam situasi normal, perbedaan agama
patutnya mencegah terjadinya hal seperti ini.
Kajian-kajian
berlandaskan sejarah, terutama mengenai makna perbatasan masih perlu dilanjutkan.
Ini untuk mengingat bahwa hamper setiap manusia secara alamiah membutuhkan
solusi yang melibatkan garis-garis batasan Negara yang saat itu membeku bak
kristal. Dan sudah sepatutnya setiap manusia tidak menolak hak kemanusiaan bagi
mereka yang harus menyelamatkan hidupnya dari apa saja, tidak hanya perang dan
disambut dengan batasan wilayah dan hati yang terbuka.
berlandaskan sejarah, terutama mengenai makna perbatasan masih perlu dilanjutkan.
Ini untuk mengingat bahwa hamper setiap manusia secara alamiah membutuhkan
solusi yang melibatkan garis-garis batasan Negara yang saat itu membeku bak
kristal. Dan sudah sepatutnya setiap manusia tidak menolak hak kemanusiaan bagi
mereka yang harus menyelamatkan hidupnya dari apa saja, tidak hanya perang dan
disambut dengan batasan wilayah dan hati yang terbuka.
The King Casino Archives – Hertzaman
The King Casino https://sol.edu.kg/ Archives, including news, articles, poormansguidetocasinogambling.com videos, address, gaming herzamanindir.com/ info, The King Casino & Hotel communitykhabar in Henderson, NV is one of the newest hotels https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ and motels on